Senin, 15 Oktober 2012
Manajemen Produksi Teater
Posted on 05.01 by Kajian Seni dan Budaya Anak Teknik Universitas Muria Kudus
Perkembangan teater Indonesia sangat
pesat dan dinamis. Selama dua puluh tahun terakhir, dimensi teater
sebagai seni dan ilmu terus-menerus memproduksi kreativitas manusia
Indonesia dalam pembangunan nasional. Sejalan dengan itu, proses kreatif
teater tidak hanya mahasiswa dan pelajar sebagai agen perubahan dan
pembaharuan, khususnya dibidang seni. Dalam praktiknya, perencanaan dan
pementasan drama/teater yang diusung mahasiswa di perguruan tinggi
dan/atau pelajar di sekolah tentu saja membutuhkan seni dan ilmu
manajemen untuk menghasilkan tontonan yang segar dan profesional. Dengan
begitu, kontribusi teater di lingkungan kampus dan sekolah diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang perkembangan kesenian Indonesia pada
umumnya.
Manajemen produksi teater.
Sebenarnya sudah jadi masalah yang pelik dan akut, bukan saja terjadi di
teater-teater amatir (baca; teater kampus dan pelajar), tetapi
kelompok-kelompok teater yang profesional dan semi profesional di
Indonesia pun mengalaminya. Sebut saja Teater Koma, mungkin satu-satunya
teater Profesional yang cukup baik dalam mengelola manajemen produksi.
Akan tetapi, tetap saja manajemen produksi di teater masih menjadi
semacam konsep atau barang aneh dan berat untuk dilaksanakan. Untuk itu,
ada baiknya kita pilah dulu istilah manajemen produksi teater atau
pengaturan kerja produksi teater dengan manajeman teater (saja).
Manajemen teater yang dimaksud disini adalah bagaimana pengaturan dan
perencanaan yang berupa konsep atau aturan yang mengelola serta
mengorganisir acara atau kegiatan melalui sebuah administrasi (managing
or being managed; administration; persons managing a business).
nah berikut beberapa penjelasan singkat mengenai Manajemen produksi teater.
Manajemen terdiri dari
perencanaan (planning), pelaksanaan (execution), dan evaluasi
(evaluation). Dengan manajemen yang di jalankan dengan baik akan dapat
mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.
Efektif artinya dapat
menghasilkan karya seni yang berkualitas sesuai dengan keinginan seniman
atau penontonnya. Efisien berarti menggunakan sumberdaya secara
rasional dan hemat, tidak ada pemborosan atau penyimpangan.
Manajemen adalah cara
memanfaat semua sumber daya, baik itu sumber daya manusia, maupun sumber
daya lainnya seperti peralatan, barang dan biaya untuk menghasilkan
pementasan atau karya seni pertunjukan teater.
Fungsi dari Manajemen Produksi Teater, antara lain :
- Agar pementasan berjalan lancar, dengan membentuk dan membagi tugas kepada ketua produksi sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi;
- Meminimalisir kerugian dan halangan;
Perencanaan adalah merupakan
tahapan pertama yang harus dilakukan oleh suatu organisasi. Dalam tahap
inilah ditentukan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai dalam waktu
tertentu dan cara yang akan ditempuh untuk mencapainya. Misalnya sasaran
dalam satu semester melakukan satu kali pementasan.
kegiatannya meliputi :
1.Menulis atau memilih naskah yang cocok untuk di pentaskan
2.Rencana latihan
3.Mencari dan menentukan rencana tempat pertunjukan
4.Mencari biaya pementasan
5.Rencana promosi dan publikasi
6.Dan lain-lain
Proses Perencanaan dilakukan melalui :
1.Menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
2.Mengurutkan langkah – langkah kegiatan
3.Penjadwalan / menyusun time scedulle
4.Integrasi atau terpadu dalam satu proses bersama
Manajemen Produksi Teater ada 2 macam, yaitu bidang Produksi dan Bidang Artistik.
Manajemen Bidang Produksi
1.Ketua produksi/ pimpinan produksi
Produser
adalah orang yang membiayai segala keperluan dalam pementasan drama.
Setiap kali pementasan drama, produserlah yang merupakan faktor yang
paling utama, apakah pementasan drama dapat dilaksanakan atau tidak.
Dalam pementasan drama tidak
sedikit biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, dengan adanya produser
maka biaya tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh produser. Walaupun
demikian, unsur-unsur pementasan drama yang lain juga merupakan faktor
yang penting juga dalam pementasan drama.
Dengan kata lain baik produsen
maupun unsur yang lain adalah suatu yang tak dapat dipisahkan antara
satu sama lain. Tugas yang lain dari ketua produksi adalah memimpin
seluruh perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan produksi
pementasan teater.
2. Sekretaris/ Administrasi
Sekretaris
merupakan orang yang bertanggung jawab untuk membukukan dan mencatat
semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi teater. Tugas yang lain
a.l :
• Membuat proposal,
• Membuat surat,
• Membuat rancangan kegiatan, dan semua hal yang berhubungan administrasi kesekretarisan
3. Bendahara
Bendahara
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap semua hal yang berhubungan
dengan keuangan. Baik pelaksanaan maupun administrasi keuangan sampai
pelaporan keuangan.
4. Seksi-seksi
- Perlengkapan/ Akomodasi, seksi yang bertanggung jawab atas perlengkapan kegiatan, dari awal kegiatan sampai selesai.
- Transportasi, seksi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan tersedianya transportasi selama kegiatan.
- Dokumentasi, seksi yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan berupa video atau gambar/ foto.
- Publikasi, seksi yang bertanggung jawab atas promosi kegiatan.
- Konsumsi, seksi yang bertanggung jawab atas kebutuhan logistik/ konsumsi kegiatan.
- Keamanan, dll
Dari masing-masing seksi bertugas
kepada semua hal yang berhubungan dengan seksi masing-masing.
Seksi-seksi tersebut dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
Evaluasi bisa dilakukan saat
proses produksi berlangsung dan juga saat semuanya sudah selesai.
Langkah ini adalah upaya manajemen untuk terbuka dan transparansi yang
nantinya akan memeberikan dampak positif apabila akan mengadakan
pertunjukan berikutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "Manajemen Produksi Teater "
Leave A Reply